Kota Manado, ibukota provinsi Sulawesi Utara yang mayoritas Protestan di Indonesia timur, sekarang memiliki patung Kristus tertinggi di Asia, berkat pengembang real estat terbaik Indonesia.
Patung Yesus setinggi 30 meter dengan tangan terangkat berdiri di atas bukit setinggi 32 meter bernama Royal Highland di CitraLand Estates, Winangun, selatan Manado. Ciputra adalah pengembang CitraLand Estates dan perancang patung yang ia sebut "Monumen Berkat Yesus."
Patung Kristus dikatakan sebagai yang tertinggi di Asia, tiga meter lebih tinggi dari patung Kristus Raja di luar Dili. Di seluruh dunia, hanya patung Christ the Redeemer di Rio de Janeiro, Brasil, yang tingginya 39,6 meter, diketahui lebih tinggi.

Stand tugu tersebut bertuliskan frasa Torang Samua Basudara , slogan provinsi, yang berarti "kita semua adalah saudara dan saudari," dalam dialek setempat. Itu dibangun pada sudut 20 persen.
Ciputra, 76, seorang insinyur Protestan yang lulus dari SMA Don Bosco yang dikelola Katolik di kota itu, mengatakan pada peresmian patung itu bahwa kemiringan itu melambangkan Kebangkitan dan bagaimana Yesus memberkati para muridnya sebelum naik ke surga.
Pada 2 Desember, Gubernur Sulawesi Utara Sinyo Harry Sarundajang meresmikan monumen. Uskup Hati Kudus Josephus Suwatan dari Manado dan Pendeta Roy Tamaweol, wakil ketua Gereja Evangelis Mesias Minahasa (GMIM, akronim Indonesia), menghadiri upacara tersebut. Minahasa adalah nama kelompok etnis utama di provinsi ini serta kabupaten terbesarnya.

Sarundajang mengucapkan terima kasih kepada Ciputra karena telah membangun monumen, menyebutnya sebagai ikon agama serta daya tarik untuk Konferensi Kelautan Dunia, yang akan diselenggarakan 11-15 Mei 2009, di Manado , 2.215 kilometer timur laut Jakarta.
Pastor Petrus Tinangon, vikjen Keuskupan Katolik Manado, mengatakan kepada UCA News pada 3 Desember bahwa monumen itu menyatakan Manado sebagai kota yang mayoritas penduduknya beragama Kristen. Namun, imam itu mencatat bahwa selain dari orang-orang dari agama lain, Sulawesi Utara adalah rumah bagi banyak denominasi Kristen, dan beberapa tidak setuju dengan penggambaran Yesus dalam bentuk patung.

Selama peresmian, Paulus Pangka, direktur Museum Rekor Indonesia mengkonfirmasi ketinggian rekor patung itu.
Sementara itu, Davis Sumanti, manajer umum CitraLand Estates, berjanji untuk mengirim proposal ke Guinness Book of World Records meminta patung itu diakui sebagai "patung terbang" tertinggi di dunia. Dia menjelaskan kepada UCA News pada 6 Desember bahwa patung itu "terbang pada sudut tertentu."
Menurut Sumanti, konstruksi menggunakan 25 ton serat logam dan 35 ton baja, dan menghabiskan biaya sekitar 5 miliar rupiah (US $ 540.000). "Ciputra sendiri yang memulai monumen itu," katanya, mencatat bahwa pengerjaan patung itu berlangsung selama dua tahun di halaman rumah Ciputra-nya di Jakarta. "Lalu kita membangunnya di sini dalam delapan bulan."

Untuk Sumanti, monumen "menyambut" orang-orang ke Manado, yang otoritasnya ingin berubah menjadi tujuan wisata kelas dunia pada tahun 2010.
Protestan membentuk sekitar setengah dari 2,1 juta orang di Sulawesi Utara dan Muslim membentuk 44 persen lagi, katanya. Jadi sebelum memulai pembangunan, Ciputra meminta reaksi semua pemimpin agama di provinsi itu. "Mereka menyambut monumen itu karena kami membangunnya bukan sebagai objek untuk kegiatan keagamaan, atau sebagai tempat suci, tetapi untuk pariwisata," kata Sumanti, seraya menambahkan bahwa monumen itu tidak dirancang untuk memperoleh pemujaan dari masyarakat.
Patung ini di rancang dan di buat bukan sebagai objek penyembahan melainnya sebagai simbol akan kerukunan beragama, berbangsa dan ras. Di Manado anda akan menemukan banyak sekali situs-situs wisata rohani. Situs-sutus itu akan kami ulas di lain kesempatan.
Sumber : penaburbenih.blog